Lupa yang teringat

Malam boleh tertawa

aku dan lembar putih yang mulai ramai garis warna

Untunglah gemintang dan bulan yang menyabit diam

hingga tak terdengar gelak konspirasi

Malam sendiri tertawai aku

yang belum beranjak dari masa

seringnya kita berpacu rindu

Kakiku tertanam di ingatan

ragaku masih setengahnya terbenam pasir kenangan

Malam boleh tertawai aku

aku diam ditindih fakta

Bahkan saat relawan mengulur tangan harapan

tidak banyak yang bisa mereka lakukan

Sementara lembar putih tak putih lagi

partikel-partikel warna menempatkan diri masing-masing

Kuremas lalu kulempar lagi

disudut yang mulai menggunung

Karena sketsa tak pernah sempurna

Aku mulai lupa warna hatimu

..................